Soal Kegiatan Ngerit di SPBU 24-331-102 Pasar Pagi Pangkalpinang, Cecep : Ikak ati-ati bai kalau isi minyak
Caption : SPBU 24-331-102 Pasar Pagi Pangkalpinang
LN Online - Pangkalpinang, Maraknya penyalahgunaan pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi yang terjadi di SPBU - SPBU nakal masih saja terus terjadi. Kali ini,Tim Media kembali menemukan dugaan pelanggaran penyalahgunaan pengisian BBM bersudsidi jenis Pertalite itu di SPBU Pertamina 24.331.102 Jl. Ahmad Yani Dalam Batin Tikal,Arah Pasar Pagi, Kecamatan Taman Sari, Kota Pangkal Pinang, Kamis, (23/5/2024)
Temuan ini adalah hasil dari pantauan jejaring media saat melakukan inevstigasi ke SPBU tersebut, pada Sabtu (18/5) pagi. Terpantau di lokasi SPBU 24.331.102 puluhan pengerit berkendaraan roda dua hilir mudik keluar masuk dan melakukan pengisian BBM bersubsidi jenis Pertalite secara berulang - ulang.
Dari hasil pantauan tersebut, dan untuk kelengkapan data data publikasi, Tim Jejaring Media berusaha untuk menghubungi Manager SPBU yang bernama Suyitno alias Cecep dalam rangka meminta konfirmasi terkait dugaan adanya indikasi pelanggaran penyalahgunaan pengisian BBM Bersubsidi jenis Pertalite yang dilakukan oleh petugas nosel. Namun sampai berita ini ditayangkan Manager SPBU 24.331.102 itu belum memberikan jawaban konfirmasi apapun.
Untuk mendukung dan memperkuat data data yang ada, Tim Media terus melakukan pendalaman yakni berupaya mencari narasumber lain yang terlibat langsung dalam kegiatan itu. Sumber yang berhasil ditemui kali ini adalah warga setempat sebut saja Budi yang keseharianya bekerja sebagai pengerit di SPBU tersebut.
Dalam keterangannya Budi mengatakan bahwa yang bermain di SPBU 24.331.102 itu adalah para petugas Stik atau Nosel, semua pengerit yang berkendaraan roda dua diberi keleluasaan untuk mengisi BBM beberapa kali isi asalkan memenuhi persayaratan membayar, per satu kali isi sebesar Rp.3000 s/d Rp.4000 kepada petugas nosel.
“ Di SPBU ini tukang stik itulah yang bermain Pak, kami bayar Rp.3000 - Rp.4000 sekali isi motor, jadi kami ni bayar ke tukang stik/nosel itu untuk supaya bisa mengisi pertalite berulang ulang,” terang Budi.
Saat disinggung apakah Suyitno alias Cecep itu tahu, apa yang telah dilakukan oleh anggotanya dalam hal ini petugas stik yang diduga telah melakukan penyalahgunaan pengisian BBM dan mengambil keuntungan untuk pribadinya, sumber tersebut mengatakan bahwa Cecep itu tahu dan sempat menyarankan agar para pengerit itu hati - hati dalam melakukan pengeritan itu.
“ Ikak ati - ati bai kalu ngisi, kami dak de duit, kalau sampai SPBU ni di segel ikak dak sendiri dak pacak ngerit agik ( kalian hati hati saja kalau mengisi, kami tidak punya duit, kalau sampai SPBU ini di segel kalian sendirilah yang tidak bisa ngerit lagi,” kata Budi menirukan penyampaian Cecep alias Suyitno Manager SPBU 24.331.102.
Masih sambung Budi, bahwa Cecep alias Suyitno tidak akan pernah menjawab langsung permintan konfirmasi media, namun Cecep bisa menfitnah melalui media lain.
“ Cecep tidak akan jawab konfirmasi ikak, tapi dia bisa fitnah lewat media lain,” sebut Budi.
Terkait duagaan adanya indikasi pelanggaran penyalahgunaan pengisian BBM bersubsidi jenis pertalite yang terjadi di SPBU 24.331.102, Tim Jejaring Media akan melakukan upaya kooordinasi serta permintaan konfirmasi ke pihak Polresta Pangkalpinang dan Ditreskrimsus Polda, agar segera melakukan penindakan secara tegas kepada pihak SPBU yang bersangkutan. (Tim)
Belum ada Komentar untuk "Soal Kegiatan Ngerit di SPBU 24-331-102 Pasar Pagi Pangkalpinang, Cecep : Ikak ati-ati bai kalau isi minyak"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.